Dalam Sebuah Pencerahan (Tak Terduga) - Sajadahku, Masjidku

25.6.07

Dalam Sebuah Pencerahan (Tak Terduga)

Seringkali inspirasi Ilahiah datang tiba-tiba, agar para hamba tidak mengklaim bahwa itu muncul karena adanya persiapan mereka. (Al Hikam 69)

Jikalau hati dan jiwamu telah tergadai untukNya..
Apakah patut engkau masih mengharap SelainNya?
Jikalau Cintamu telah melebur dalam keabadian
Apakah patut engkau mengharap Cinta SelainNya?
Jikalau Rindu abadi telah memerdekakanmu dari rindu-rindu sepotong,
Masihkah patut engkau mengharap rindu yang lain?
Jikalau mata batimu telah jelas melihat terang,
Akankah masih kau hadapkan hati dan jiwamu pada lorong kegelapan?
Masih sanggupkah Engkau?
Masih merasa teraniayakah engkau?
Masih merasa tersisihkah engkau?
Jika hakikat mata batinmu telah merdeka bersama Cahaya Keindahan yang sejati
Masihkah engkau akan mati?
Jika mati menjadi jalanmu untuk perjumpaan dengan kekasih dan Cintamu?
Masihkah engkau sepi,
Jika hatimu adalah lintasan kemesraan pada Cintamu?
Masihkah engkau ragu dan kembali ragu?
Jika semua telah jelas terbentang dihadapanmu.
Tidakkah cinta itu telah merampas seluruh jiwamu?
Tidakkah suara-suara itu telah menulikan telingamu?
Tidakkah rasa itu membuatmu dalam keterjagaan Tak Terbatas?
Masihkah ada yang mampu mengalingimu dari selainNya?

Sekali-kali tidak bukan?!

Tetapilah jalanmu sebagaimana selama ini engkau selalu meyakini,
bahwa janjiNya pasti dan pasti benar.
Jangan pernah sedih,
Jangan pernah terluka,
karena sesungguhnya sesuatu yang selainNya tak pantas dan tak layak untuk membuatmu terluka apalagi membuatmu sangat terhina.

Ada Ia yang akan senantiasa merengkuhmu dalam PelukNya
Ada Ia yang selalu menguatkan dengan CintaNya
Ada Ia yang selalu memelukmu dengan KemulianNya
Ada Ia yang selalu memandangmu dengan tatapan Kasih SayangNya
Ada Ia yang selalu menerangimu dengan Keindahan CahayaNya.

Merdekalah bersama Semesta Raya…..

Dalam sebuah pencerahan tak terduga..12.05.07



3 comments:

MaIDeN said...

Wow ... puisi :)
Inspirasi yang datang dengan tiba-tiba namanya Ilham ya ?

siu said...

Nggak mas MAiden, Ilham udah pulang ke desa..he..he..iya ni..lg gandrung bikin puisi..lagi melow

artja said...

saya baca puisi ini... merinding mbak