Kerinduan untuk Pulang
Tak kusia-siakan untuk pulang ke kampung halamanku, rencana kepulangan yang sempat tertunda-tunda beberapa saat yang lalu akhirnya ditakdirkan untuk kulaksanakan pas liburan kali ini. Pulang…
Pulang selalu memberi nuansa sentimentil buatku. Rindu yang terselip jauhhh di lubuk hati saya. Kampung halaman selalu mengingatkan masa-masa kecil saya. Nostalgia dengan keluarga besar saya, dan memori-memori indah dengan temen2 saya. Juga disanalah jasad pengukir jiwa raga saya beristirahat dengan tenang, ah ibu…Pulang selalu menyisakan asa rindu yang luar biasa terhadap sosok kehadiranmu. Namun saya sadar Ibu sudah tenang dalam istirahat abadinya.
Abah…selalu always untuk Abah. Sosok pujaan saya. Pulang selalu menjadi obat rindu saya buatnya.
Pulang memang selalu membahagiakan, dan menjadi makanan bagi jiwa kita. Pulang selalu memberi warna baru dalam benak kita. Apalagi dalam pulang kita banyak membawa buah tangan, dan dalam perjalanan kita terasa nyaman karena kita telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Bahagia itu jelas.
Namun pertanyaannya adalah jika dalam ‘pulang kecil’ aja hati ini sudah ruar biasa bahagia, mestinya ‘pulang abadi’ akan menjadi sesuatu yang lebih dahsyat lagi, bukan? Sesuatu yang paling ditunggu-tunggu karena kerinduannya lebih abadi…
Sudahkah kita berbahagia dengan kepulangan abadi kita(saya?)? Cukupkah bekal kita(saya?) untuk bisa membuat perjalanan ‘pulang abadi’ nanti terasa nyaman? Dan sudahkah kita(saya) mempersiapkan ‘buah tangan’ untuk kepulangan kita(saya) di rumahNya? Rumah(ku) kita sesungguhnya? Ah Rabb, masih pantaskah saya pulang kerumahMu dengan pakaian compang-camping seperti ini? Selain saya mengharap Engkau ‘mengongkosi’ perjalanan pulang saya nanti? Karena saya tahu diri, tabungan saya tak akan mampu membayar ‘ongkos’ perjalanan pulang saya terasa nyaman. Hanya dalam kemuliaanMu Ya Jalil…saya mengharap dan memohon…
Kemana lagi jika tidak dalam luasnya Rahman RahimMu…yang luasnya melebihi murkaMu..
17.05.07
Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah
Irji’I illaa robbiki rodhiyatam mardhiyyah
Semoga panggilan dengan kalimat diatas
yang akan menyertai kepulangan saya someday
Amin Allahumma amin….
4 comments:
masalahnya adalah, tak semua orang punya tempat untuk pulang. itu sebuah hidup yang pasti melelahkan.
masalahnya, ngga semua orang punya tempat untuk pulang.
oiya, penghujung surat al fajr itu, ayat favorit bokap. rodiatammardiyah itu, pucak segala cinta.
tapi kalau menurut saya Bang, saya yakin Allah telah mempersiapkan tempat terbaik bagi hamba-hambaNya, masalahnya mereka tau nggak jalan pulang?
maaf sebelumnya jeng, baru sempat dibalas.. ini udah jalan read more-nya. :)
aku juga sekarang sedang rindu sama kampung halaman, pengen pulkam juga.
Post a Comment