KIRIM DO'A
Seminggu terakhir ini pikiranku dipenuhi banyak hal. Dan lebih terkonsentrasi memikirkan acara Kirim Do’a untuk ibuku almarhumah. Acara tepatnya hari Sabtu kemaren. Alhamdulillah semuanya lancar tanpa halangan berarti., kecuali sedikit spot jantung ketika mempersiapkan konsumsi karena terbatasnya waktu. Memang sejak awal kami ingin mengerjakan semuanya sendiri. Dari potong kambing sampai bikin kue. Kebetulan Masku yang nomer 3 jago masak, dan punya usaha warung sate kambing, juga udah sering dipeseni orang-orang untuk syukuran, aqiqah, n so on. Jadi yah sekalian aja kenapa untuk slametan sendiri nggak dikerjain sendiri? Trus abah juga minta ke aku untuk bikin kue sendiri katanya lebih enak dari beli di toko. Ah abah…jadi malu. Saya inget dulu ibu juga sering bikin selametan seperti ini, dan satu yang kuingat ibu selalu bikin ‘berkatan’ yang terbaik. Masakannya enak, kue-kue yang dibuatpun enak. Almarhumah ibuku memang jago masak. Sampai kalo sholat Ied ke Pondok Pesantren Al Fattah biasanya ‘ambeng’ ibuku selalu diterima santri di depan dan ditaruh didalam buat Mbah Yai. Dan sungguh itu suatu kebanggaan tersendiri buat kami. Maka untuk acara Kirim do’a inipun kami ingin yang ‘terbaik’ buat ibu. Terbaik disini tentu yang terbaik yang kami punya. Saudaraku ada empat, dan subhanallah tanpa dikomando, semua bahu-mambahu untuk kesuksesan acara ini. Mas Sunu jauh-jauh dateng dari Balikpapan, “Biar aku yang beli kambing, selain dia juga udah kirim uang, trus Mas Hanif juga kebetulan pas tugas ke Surabaya, jauh-jauh hari ia udah nitipin uang, trus pas hari H, beliin buah jeruk dan pear, trus mas Agung yg emang kebagian masak untuk berkatan, dan saya..kebagian bikin kue. Aku bikin Pastel, brownies kukus, Apem, dan mini tart keju, trus ada emping goreng, pisang, juga puding mini. Alhamdulillah kerja keras seharian membuahkan kelegaan yang luar biasa ketika acara usai. Kelegaan yang nggak mampu untuk kami lukiskan dengan kalimat apapun. Malam yang sangat indah karena banyak saudara berkumpul di majlis ini, berdo’a memohonkan ampun bagi almarhumah. Adik ibuku beserta keluarganya, keponakan-keponakan yang telah berkeluarga datang lengkap dengan anak istrinya, sepupu-sepupu dari keluarga abah, adik dan kakak abah, semuanya berkumpul. Dan kami masih sempat bercengkerama seusai acara. Kamipun bisa kumpul dalam formasi lengkap, Mas Sunu, Mas Hanif , Mas Agung, dan aku, walaupun kakak ipar ada dua yang gak bisa hadir. Jarang sekali momen bisa kumpul seperti ini, itulah yang membuat malam ini terasa istimewa. Istimewa karena membawa sesuatu yang beda dan menambah kekayaan hati kami semua.
Do’a yang terlantun dari Jama’ah pengajian bapak-bapak dilingkungan Pondok Pesantren Al Fattah, Mbah Yai pemangku pondok, pun pujian makanan yang terhidang semoga membawa barokah kepada semua yang hadir, khususnya kepada Almarhumah ibu kami tercinta. Semoga do’a yang terlantun dari hati kami akan menjadi penerang kuburnya, penggugur dosa-dosanya, dan penghapus segala dosa dan khilaf beliau, dan semoga Allah ridho dengannya dan menempatkan beliau bersama para kekasihNya. Amin Allahumma amin.
Ahad, 28.01.07
Ibu, jika dunia adalah padang untuk mencari Cinta
Sungguh engkaulah oase bagi kami
Untuk sejenak menghela energi
Dalam pencarian yang tak berujung dan tak terbatas
No comments:
Post a Comment